RAIH SEHAT DAN SUKSES DENGAN OBAT BERBAHAN ALAMI

Jumat, 19 Agustus 2011

PENGERTIAN PEMASARAN

Dari Wikipedia, ensiklopedi gratis
 
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.

Sumber

Deskripsi di atas dari artikel Wikipedia Pemasaran, berlisensi CC-BY-SA, daftar lengkap kontributor di sini. Halaman Komunitas tidak tergabung dengan, atau didukung oleh, siapa pun yang terkait dengan topik tersebut.

Rabu, 10 Agustus 2011

Arti/pengertian Multi Level Marketing (MLM)

Multi-level marketing adalah jalur alternatif bagi perusahaan untuk mendistribusikan produk dan jasanya ke pasaran (jalur distribusi yang lain termasuk supermarket, toko retail, door to door sales dan lain-lain).

Mengapa perusahaan memilih MLM untuk mendistribusikan produknya?

Ada beberapa alasan :

1. Biaya overhead yang rendah
Tidak seperti perusahaan retail, perusahaan MLM tidak perlu mengalokasikan dana yang besar dalam advertising untuk menarik customer. Sebagai penggantinya, dana dialihkan untuk memberikan komisi bagi distributor untuk memasarkan produk ke customer. Selain itu, perusahaan hanya perlu memberikan komisi bagi distributor berdasarkan hasil, yaitu dari persentasi dari produk yang terjual.

2. Biaya overhead distribusi yang rendah
Typical distribusi melalui retail menggunakan serangkaian regional, negara, kota, dan retailer lokal untuk mendistribusikan barang-barang. Masing-masing perlu mendapatkan keuntungan dan melakukan mark up harga dari barang.

Jalur distribusi non MLM
manufacturer –> transporter –> wholesaler –> retailer –> advertisers –> customers

Jalur distribusi MLM
manufacturer –> representative –> customer

3. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
Perusahaan MLM yang diatur dengan baik bisa berkembang dengan tingkat pertumbuhan 20%, 50%, bahkan 100% tiap bulan

 4. Tim sales dan marketing yang termotivasi.
Ada banyak sekali produk yang membanjiri pasaran. Dibutuhkan dana marketing yang besar untuk bisa memperoleh tempat di customer. Selain itu banyak produk yang membutuhkan penjelasan yang rinci dibandingkan dengan yang dapat dilakukan di iklan TV selama 30 detik.

Bagi perorangan, MLM bisa memberikan kesempatan untuk mempunyai sumber penghasilan tambahan yang jika disertai dengan kerja keras, bisa menjadi sumber penghasilan yang cukup significant.

Bagaimana Caranya?


MLM adalah tentang “banyak orang melakukan bagiannya masing-masing yang sedikit”. Dalam MLM, Anda tidak hanya mendapatkan komisi dari hasil penjualan Anda secara langsung namun juga secara tidak langsung. Anda mendapatkan juga komisi dari hasil penjualan orang yang Anda bawa ke perusahaan dan juga dari hasil orang yang orang tadi bawa, dan juga dari hasil penjualan dari orang terakhir yang dia bawa.

Dengan mendapatkan persentasi hasil dari banyak orang, penghasilan Anda akan berkembang sampai hasil yang sangat besar.

Jika Anda mendapatkan 5 orang yang serius mengembangkan bisnis dan masing-masing mempunyai hasil penjualan $100 per orang dengan komisi 5%, penghasilan Anda adalah seperti berikut :

Level - #people - $volume - $bonuses
1. 5 - 500 - 25
2. 25 - 2500 - 125
3. 125 - 12500 - 625
4. 625 - 62500 - 3125
5. 3125 - 312500 - 15625
6. 15625 - 1562500 - 78125
7. 78125 - 7812500 – 390625

Jadi, jika tiap orang bisa mendapatkan 5 orang, Anda bisa mendapatkan $500,000 per bulan. WOW, mari kita semua bekerja dan menjadi kaya!

Tapi tunggu dulu. Tidak sesederhana itu.

Membutuhkan usaha dan waktu untuk membangun grup dalam perusahaan MLM. Anda pun tidak bisa bekerja sendirian. Anda tidak bisa merekrut 90.000 orang seorang diri. Tiap orang harus mencari 5 atas usaha sendiri dan tidak semua orang mau bekerja untuk mendapatkan 5 orang itu.

Bisa dibilang jarang ada orang yang akan membangun group ideal seperti ini. Beberapa kaki di struktur downline akan tumbuh lebih cepat dari yang lain. Beberapa kaki akan tumbuh dengan lebih lambat. Jika Anda tidak bekerja, Anda tidak akan pernah memulai satu pun kaki yang akan tumbuh sesuai dengan yang Anda inginkan.

Itulah konsepnya. Banyak orang mengerjakan bagiannya yang kecil dan Anda mendapatkan bagian dari setiap orang. Jika Anda mempunyai inisiatif dan etos kerja untuk membangun group tersebut, Anda bisa mendapatkan income yang cukup significant bahkan bisa menjadi kaya.

Yang perlu digarisbawahi adalah MLM bukanlah cara cepat untuk menjadi kaya. Diperlukan KERJA keras dan kebanyakan orang tidak mau mengerjakan hal-hal yang diperlukan. Kebanyakan orang tidak akan pernah menjadi kaya, hanya beberapa saja yang akan berhasil. Walaupun demikian, selama Anda memilih perusahaan yang benar dengan produk dan jasa yang baik, tingkat keberhasilan Anda sepenuhnya tergantung pada Anda.

Apakah MLM adalah penipuan, illegal, tak bermoral?

Ini adalah bagian terbesar dari argumentasi, ketidaksetujuan dan tuduhan yang tidak berdasar tentang MLM. Tidak sedikit yang beranggapan MLM adalah tidak etis dan tidak bermoral. Walaupun demikian secara hukum, MLM dianggap legal, tidak menyalahi aturan moral.

Sebenarnya MLM tidak bisa dikatakan dari sananya baik atau buruk seperti halnya orang memandang sistem bisnis biasa. Bisnis biasa (dunia korporat) bisa dijalankan secara baik dan bisa dijalankan dengan buruk. MLM juga demikian. Ada yg dijalankan dengan baik dan ada juga yang dijalankan dengan buruk. Jadi baik dan buruknya MLM tergantung bagaimana perusahaan didesain dan dijalankan oleh tim manajemen dan tim pemasar di lapangan.

Memang harus diakui ada juga perusahaan MLM yang tidak lebih dari sekadar penipuan, cara cepat menjadi kaya untuk pemilik dan segelintir kroninya. Beberapa di antaranya berusaha memanipulasi hukum dan menghindar dari hukum. Ada juga perusahaan MLM yang mempunyai produk yg sah secara hukum dan sudah berkecimpung dalam bisnis selama beberapa tahun tapi dijalankan secara salah, sedemikian sehingga banyak orang yang menjadi korban. Contoh, orang lanjut usia yangmenginvestasikan uang pensiun untuk membeli barang-barang yang memenuhi garasinya dan seterusnya. Banyak orang tentunya setuju bahwa perusahaan ini, setidaknya distributor yg menjalankan praktek-praktek tidak bertanggung-jawab, sama sekali tidaklah etis.

Sebenarnya ada banyak perusahaan yang dijalankan dengan sah, legal, dan etis. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai produk-produk yang baik, bermanfaat bagi pelanggan dan memberikan banyak orang peluang untuk memperbaiki kondisi keuangannya.

Kubu Anti MLM sering menyatakan bahwa perusahaan MLM dan distributornya hanya menjual fantasi tidak realistis mengenai potensi penghasilan yang dapat diperoleh kepada prospek, yg pada kenyataannya hanya menggemukkan penghasilan upline. Pandangan ini bisa dimengerti namun mengabaikan satu hal penting yaitu bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk membangun group atau timnya sendiri seperti halnya uplinenya. Upline sudah bekerja keras, mungkin selama bertahun-tahun, untuk membangun downline yang sekarang memberikan hasilnya bagi upline tersebut. Orang baru mungkin sudah investasikan hanya beberapa ratus dollar dan beberapa jam saja perharinya. Setiap orang memulai dari tempat yang sama, DI DASAR, dan setiap orang punya kesempatan yang SAMA untuk membangun downlinenya sendiri.

Teori Saturasi

Satu-satunya pengecualian mungkin teori saturasi (jenuh). Dalam kasus ini, perusahaan sudah berkembang sedemikian rupa sehingga banyak orang dari distributor aktif yang tertarik untuk merekrut orang baru, sudah bergabung (ini tidak berarti SEMUA orang sudah direkrut). Orang baru akan lebih sulit mencari prospek baru dibandingkan upline yang telah melakukannya beberapa tahun yang lalu. Orang baru ini punya beberapa pilihan bergabung dengan perusahaan yang sudah mapan walaupun sudah mendekati jenuh, pilih perusahaan lain yang tidak punya masalah saturasi, atau menyerah.

Walaupun demikian, orang baru yang bergabung dengan perusahaan yang mapan, akan memiliki banyak alat bantu dan sistem support daripada orang lama yang bergabung di perusahaan tersebut sejak lama. Mungkin juga ada lebih banyak produk, lebih banyak literatur, dan lain-lain. Walaupun orang lama yang bergabung lebih mempunyai pasar yang besar, mereka juga mempunyai fasilitas yang terbatas. Jadi ada kelebihan dan kekurangannya bagi orang yang bergabung duluan dan bergabung belakangan.

Dalam kenyatannya, saturasi ini jarang menjadi masalah. Hanya ada sedikit kasus di mana market benar-benar jadi jenuh. Mungkin saja akan lebih sulit untuk mencari orang baru dalam perusahaan yang besar tapi TIDAK ADA perusahaan dalam sejarah MLM yang berkembang sangat pesat sehingga menghabiskan potensi pasarnya. Lebih banyak orang yang memasuki usia 18 tahun di dunia ini daripada jumlah orang yang bergabung ke semua perusahaan MLM yang ada. Sampai sejauh ini, pertumbuhan MLM belum bisa menyamai pertumbuhan populasi manusia.

Jadi, MLM bisa dikerjakan secara sah, bermoral, tapi MLM bisa juga dijalankan secara tidak etis dan tidak legal.

Apakah merekrut itu salah dibandingkan dengan menjual produk?

Ini adalah pendapat umum mengenai MLM. Di satu sisi, pendapat ini benar. Jika tujuan utama di balik MLM adalah untuk merekrut orang, yaitu jika uang pembayaran waktu bergabung, adalah satu-satunya sumber pembayar bonus, maka tentu saja kegiatan MLM ini tidak benar.

Kubu Anti MLM berpendapat bahwa tujuan utama MLM adalah untuk merekrut orang baru, bukan untuk menjual barang. Yang tidak mereka mengerti adalah MENDAFTARKAN ORANG BARU ADALAH CARA ANDA MENJUAL PRODUK DI MLM. Di samping itu, Anda tetap bisa memperoleh penghasilan walaupun hanya jadi pengecer produk dan jasa yang dijual.

Jika Anda fokus hanya di penjualan, ini bukan MLM, hanya jualan cara biasa. MLM bekerja berdasarkan proses yang berbeda dari sales biasa. Bukannya mencari beberapa orang untuk menjual dalam volume besar sekaligus, Anda mencari banyak orang dan masing-masing menjual dalam volume sedikit (karena tiap orang menjual dalam jumlah kecil, pengunaan pribadi oleh tiap distributor menyumbang peranan penting dari total volume penjualan). Merekrut orang baru dan membangun downline adalah caranya Anda mencari orang-orang yang masing-masing mengerjakan bagiannya dalam proses penjualan. (Perhatikan : SETIAP orang melakukan kontribusi dari total penjualan. BUKAN HANYA orang yang bergabung belakangan. Kontribusi Anda bagi Upline secara perorangan hanya beberapa sampai puluhan dollar). Produk berpindah dari perusahaan ke customer atau distributor. Itulah sumber penghasilan dari MLM yang benar. Hanya cara pendistribusiannya yang berbeda.

MLM bekerja dalam hal yang berbeda dengan cara biasa, walaupun berbeda, hal itu tidak menjadikannya illegal atau amoral atau salah. Hanya caranya saja yang BERBEDA. Seperti halnya franchise berbeda dari retail biasa (franchise pernah dianggap sebagai bentuk penipuan). Franchise bukanlah penipuan, hanya satu bentuk dalam bisnis. Mengacu ke analogi yang sama, MLM berbeda dari retail yang biasa dan franchising, tapi bisa menjadi bentuk efektif dalam melakukan bisnis.

sumber: http://blog.supexteam.com


MLM  dengan Bonus Harian : KLIK DISINI

Kiat membangun mentalitas yang kuat untuk mencapai sukses

Salah satu beda antara orang yang sukses dan orang yang gagal adalah kualitas mentalnya. Dan salah satu kualitas mental yang cukup penting yang dimiliki mereka yang sukses adalah MENTALITAS YANG KUAT.

Mentalitas yang kuat ini penting karena dengan memiliki mentalitas yang kuat ini Anda akan merasa dunia ini penuh dengan peluang, penuh dengan rezeki, penuh dengan kebaikan dan semua hal yang Anda inginkan. Mentalitas ini akan berdampak pada keseharian Anda dalam beraktivitas. Orang yang memiliki mentalitas yang kuat akan selalu optimis apapun keadaan dirinya saat ini. Kegagalan seperti apapun yang dialami tidak menjatuhkan dirinya di jurang keputusasaan, karena kegagalan akan berlalu dan kegagalan tidaklah kekal.

Kebalikan dari mentalitas yang kuat adalah MENTALITAS YANG LEMAH. Orang dengan mentalitas ini memandang dunia sangat sempit, peluang terbatas, rezeki sulit dicari, dan ia merasa masa depan penuh rintangan. Orang semacam ini selalu pesimis dengan kondisinya. Kegagalan yang dialami selalu menghentikan langkahnya. Ia kesulitan mencari peluang untuk kesuksesannya. Anda tentu tidak ingin menjadi bagian dari kelompok ini, bukan ? Bagaimana cara membangun mentalitas yang kuat, sehingga Anda memiliki salah satu modal sukses untuk masa depan Anda.

Kendaraan terbaik mencapai kesuksesan : KLIK DISINI

Multi Level Yang Sesungguhnya ???

Kalau di Perusahaan MLM yang sesungguhnya, walaupun Anda bergabung belakangan, Anda bisa punya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar daripada orang-orang di atas Anda yang sudah bergabung lebih dahulu. Sekarang tinggal keputusan Anda apakah akan bergabung dengan bisnis money game yang ditawarkan kepada Anda atau tidak. Sayangnya, di Indonesia belum ada undang-undang yang mengatur tentang bisnis seperti itu dan ketegasan sanksi kecuali terkenai pasal umum tentang penipuan dan penggelapan dan KUHPidana, sehingga pada akhirnya masyarakat pulalah yang harus menaggung sendiri risiko kerugian dan penipuan tersebut oleh perusahaan yang mengaku MLM yang tidak bertanggungjawab.Dengan demikian, Perusahaan MLM Tiansi yang Saudara tanyakan yang konon produk yang dijualnya berasal dari China belum termasuk dalam daftar MLM Syariah sehingga tidak dijamin kehalalannya. Disamping itu, semua produknya harus mendapatkan sertifikat Halal MUI untuk dipastikan kehalalan bisnis MLMnya.

sumber : http://www.dakwatuna.com/2009/hukum-bisnis-mlm-dan-money-game-bagian-kedua/


UNTUK MEMDAPATKAN MLM YANG SESUNGGUHNYA, KLIK DI SINI